![]() |
gambar ini hanya ilustrasi. sumber: google.co.id |
oleh Syamsul Alam:
Bukankah semua ini akan musnah, bukankah semua ini akan
hancur. Betapa mengerihkanya cara anda mengumpulkan harta, betapa
menyakitkannya bagi orang lain cara anda mengumpulkan harta benda yang akan
menghantarkanmu ke tempat yang keji, ke tempat yang paling buruk. Bukan kah
hartamu itu kau akan tinggalkan di dunia dan hanya benda tidak berguna bagi
anda di tempat kembalinya anda.
Tiap hari anda bekerja mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya
demi mendapatkan kekuasaan demi mendapatkan pengakuan dari masyarakat lalu
melupakan pengakuan dari penciptamu.
Wahai kau yang serakah tidakkah kau pernah berpikir betapa
tidak adanya artinya ini semua ketika kau berada dalam keadaan melepaskan rohmu
dari tubuhmu, tiap hari kau mengumpulkannya melupakan penderitaan orang lain,
melupakan hakikat kemanusiaanmu, melupakan tujuan penciptaanmu, melupakan
segala hal yang bersifat abadi hanya menpreriotaskan yang sementara. Dirimu
betapa menyesalnya nanti pada saat dimintai untuk mempertanggung jawabkan
hartamu, kekuasaanmu, kebahagiaanmu, waktumu… kau akan musnah bersama hartamu.
Mungkin saja kau akan berpikir bahwa ini hanyalah mistis dan dongen semata dan
berharap semua ini tidak akan terjadi, namun ketahuilah betapa banyak contoh
nyata pada kisah-kisah dahulu pada nenek buyutmu yang meninggalkanya sisa
hartanya untukmu, bukankah mereka dahulu pernah hidup seperti dirimu, sekarang
telah meninggalkanmu dan hanya membawa dirinya semata tiada bermanfaatnya itu
hartanya yang ia kumpulkan dahulu, tiada dayanya itu hartanya bagi dirinya
setelah dia akan meninggal. Tidakkah kau pernah berpikir kemana perginya roh
para orang-orang mati masih kah ia mampu menikmati hartanya yang ia kumpulkan
sedang membawa harta nya mati pun tak sanggup, jangankan untuk menikmatinya
menyentuhnya saja ia tak dapat melakukannya.
Itu adalah pelajaran yang berharga yang dapat kau jadikan
pembelajaran dalam kehidupanmu saat ini. Namun sayang sedikitpun anda tidak mau
mempercayainya, sedikitpun anda tidak mau mengetahuinya. Anda berusaha untuk
mencari fakta supaya pernyataan wahyu dari langit itu hanya mitos semata anda
dapatkan jawaban yang salah namun anda sangat meyakininya itu adalah kebenaran
meskipun itu adalah yang sangat bodoh.
Tiada gunanya kekuasaan itu ketika anda mati, ketika roh
anda meninggalkan tubuhnya, roh anda tiada dapat menyentuh kekuasaan itu.
Pengakuan orang-orang tentang kekuasaamu tiadalah artinya karena anda tidak
dapat lagi menguasai yang hidup, namamu hanya dikenang. Hartamu hanya dinikmati
oleh orang-orang yang kau tinggalkan.
Hartamu akan menyiksamu untuk anda pertanggungjawabkan,
menyiksamu jauh lebih hebatnya pada saat kau kumpulkan dulu.
Kau selalu melakukan pembenaran-pembenaran terhadap apa yang
kau inginkan, meskipun itu sangat menyakitkan sebagian orang, kau tidak mempedulikan
penderitaan orang, kau hanya cinta nafsu dirimu semata tanpa mencintai
penciptanya.
Mungkin tulisan ini tidaklah mengandung makna yang banyak,
namun ini hanyalah tulisan untuk mengajak anda untuk berpikir tentang
keserakaan anda, wahai para pecinta harta tanpa mencintai pencipta harta.
Tidak ada komentar: