Mengancam Menggunakan Senjata Tajam, Tindakan Represif Satpam Unhas Pemicu Bentrokan
Labels:
KAMPUS UNHAS DAN SEKITARNYA
Demonstrasi
dilakukan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang tergabung dalam Serikat
Mahasiswa Unhas (SEMA-UH) kembali mendapatkan tindakan Represif oleh Satuan
Keamanan (SATPAM) kampus pada saat
peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS), Kamis 2/5. SEMA-UH dalam aksinya menuntut Rektor Unhas Prof. Dr.
Dwia Aries Tina Pulubuhu M.A untuk turun dari jabatannya lantaran tidak mau memberikan jaminan yakni menandatangani Pakta Integritas bahwa akan menyelesaikan enam tuntutan akibat kebijakannya sebagai pimpinan universitas.
Tindakan Represif
Satpam dimulai ketika Satpam menghalangi massa aksi yang ingin masuk ke gedung
rektorat untuk mendesak Rektor untuk menemui mereka. Blokade dan penjagaan yang ketat
oleh Satpam membuat Mahasiswa dan Satpam saling dorong sehingga terjadi
pemukulan oleh pihak Satpam kepada 4 orang Mahasiswa. Hal ini memancing kemarahan Massa Aksi dan terjadi saling lempar pataka dan kemasan air botol di
dalam teras Gedung Rektorat.
Sekitar pukul
14.08 wita rektor Unhas turun menemui massa aksi dan bersedia mendengarkan
hasil riset yang dilakukan oleh Serikat Mahasiswa Unhas. Hasil dari pertemuan antara Rektor dengan
massa aksi tidak mendapat titik terang karena Rektor meminta waktu untuk
mengkaji kembali dan menolak pakta integritas yang diberikan oleh perwakilan
massa aksi. Selepas itu, rektor kembali masuk ke Gedung Rektorat .
Salah seorang Satpam Kampus sedang melemparkan kayu ke arah Massa Aksi
(Foto:kiriman netizen)
Massa aksi
kecewa dan semakin marah atas tindakan rektor yang tidak mau bertanggung jawab
atas permasalahan yang terjadi sehingga Massa Aksi kembali berorasi dan
mendesak Drs. Syafruddin Msi Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) sebagai pengawas
dan pengendalian umum atas Pengelolaan Universitas, melakukan Penilaian
Kerja dan berhak memberhentikan Pimpinan Universitas. Selang beberapa menit pimpinan
MWA tidak kunjung menemui Massa Aksi “Ketua
MWA ada di atas, spionase sudah bicarakan, dia tidak mau turun” ujar wakil jenlap A.
Hendra er kepada Massa Aksi.
Mengetahui MWA tidak mau bertemu dengan Aksi Massa,
membuat kemarahan massa semakin meningkat sehingga massa aksi ingin masuk dan
menduduki Gedung Rektorat. Tak tinggal diam, Satpam Kampus menahan massa dan menyemprotkan
alat pemadam api (Fire Extinguishers) ke arah massa dan salah satu Satpam mengeluarkan
sepucuk senjata tajam dan mengancam Massa aksi. “saya paling depan tadi, dan paska’ berhadapan sama itu satpam yang
kasi keluar badik” pengakuan salah satu massa aksi yang tak ingin
disebutkan namanya. “Satpam bilang, Majuko
telaso” ujarnya lagi.
Akibat tindakan tersebut, Massa Aksi berhamburan menjauh dari Gedung Rektorat dan terjadi lemparan dan kejar-kejaran hingga di Fakultas Pertanian yang dilakukan
Satpam Kampus. tidak hanya itu, satpam Kampus juga memukul menggunakan benda tumpul dan menangkap beberapa
Mahasiswa sehingga membuat puluhan Massa mengalami cedera serius. Salah satu
Anggota Teater Kampus Unhas (TKU) juga mendapatkan tindakan Represif berupa pengeroyokan oleh satpam dan diseret
hingga kantor Pos Keamanan. “saya baru
bangun karna sudah latihan sampai subuh untuk mengikuti acara nasional dan
ingin ke toilet tiba tiba ada Satpam Memukul dan menyeret saya dan banyak Satpam pukulka lagi pas diseret baru didorongka masuk ke selokan sambil di Injak” pengakuan Ardiansyah setelah ditemui di Sekret TKU. Akibat
tindakan Represif Satpam, Ardiansyah terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit untuk
menjalani pengobatan.
Bekas pukulan benda tumpul oleh Satpam Unhas terhadap salahseorang Massa Aksi (foto:Walhi)
Selain Massa
aksi, salah satu Reporter Kampus PK identitas yang juga meliput Aksi HARDIKNAS mengalami
tindakan represif seperti Pemukulan benda keras di bagian paha belakang oleh
pihak Satpam dan menyita Kamera yang ia bawa.
Sampai sekarang,
pihak Rektorat dalam hal ini Humas Kampus belum memberikan konfirmasi terkait keadian yang terjadi. [mermaidman]
Tidak ada komentar: