KOLONG

[FEB][bleft]

KAMPUS UNHAS & SEKITARNYA

[FEB][twocolumns]

IRONI RAHIM

Sitti Fadhilah Zanaria


Kau terlahir jadi ironi. Ya, kamu ironi benar.

Nama yang pas buat perempuan muda yang karena malu membuang benalu dalam rahim, aku.

Sepasang tangan yang memungut dan memandikan aku dengan nasib buruk buat dijadikan alibi menampung belas kasih di sebuah pondok reot dengan papan bertulis 'Panti Kasih Ibu' yang aduh, salah menulis kata iba sebagai ibu

Aku dan benalu yang tak tahu-menahu kenyang iba, tapi wanita paruh baya yang mengaku ibu belum sekalipun sendawa memakan tawa kami. Kami dirawat buat tumbuh subur jadi parasit.

Sampai suatu malam aku yang kelaparan, akibat tak cukup pandai jadi pengemis dimarahi ibu panti dan hanya boleh minum sisa keringat siang tadi. Terpaksa aku menodong mata belati kearah seorang mucikari. Hei, kau itu?

Ah, kita berjumpa Ironi! Aku menusuk tepat di bawah perutmu dan kau mengerang persis suara bayi di tong sampah belasan tahun dulu. Mungkin, kau tak sempat memberiku nama. Perkenalkan, Namaku Rahim. Tapi, kau sial aku bukan orang penyayang!

Tidak ada komentar: