KOLONG

[FEB][bleft]

KAMPUS UNHAS & SEKITARNYA

[FEB][twocolumns]

Mengenal Punk

Source : http://13076-presscdn-0-15.pagely.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/shaved-punks.jpg

     Punk merupakan sub-buaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir diawal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hiudp yang mencakup aspek sosial dan politik.

     Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan avant-grade, yaitu dandanan nyeleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau disorganisasi) secara drastis kemapanan hidup.

     Para penganut awal aliran tersebut, meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas). Punk selanjutnya berkembang sebagai sebuah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti the beatles, rolling stones dan elvis presley. Kegagalan reaganomic dan kegagalan Amerika Serikat dalam perang Vietnam ditahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda. MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum Punk menjadi pendendam, jiwa pemberontak (rebellious thinkers) dari pada sekedar pemuja Rock n’ Roll.

       Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk generasi pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.

    Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan moral. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah suatu bentuk kediktatoran legal yang harus segera diakhiri.

     Kaum Punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Etika Punk semacam inilah yang lazim disebut DIY (Do It YourSelf / Lakukan Sendiri).[]/(AL)


Tidak ada komentar: