KOLONG

[FEB][bleft]

KAMPUS UNHAS & SEKITARNYA

[FEB][twocolumns]

[NEWS] Aksi Kamerad Peringati Hari Pendidikan Nasional

   Selasa (2/5), Setelah aksi peringatan hari buruh internasional pada hari sebelumnya, Kota Makassar kembali merasakan sesaknya jalan raya dan macet yang berkepanjangan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari pendidikan nasional selalu menjadi momentuman oleh para konsumen-konsumen pendidikan untuk menyampaikan aspirasinya terkait sistem pendidikan yang ada, terkhusus pendidikan tinggi.

   Hari pendidikan mereka peringati dengan melakukan aksi. Orasi pun dilakukan bergantian oleh mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Bergerak Untuk Pendidikan(Kamerad). Kamerad merupakan aliansi yang menghimpun mahasiswa yang sepemahaman  untuk mewujudkan pendidikan gratis dan kampus yang demokrasi. Berbagai organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Kamerad, seperti: BEM Kema Faperta Unhas, BEM UNM, Mahasiswa UMI, BEM Ekonomi Universitas Bosowa, Dewan Mahasiswa FEB UIN, BEM Fakultas Teknik UIM, Teknik Universitas Fajar, Manajemen STIEM Bongaya, Dewan Mahasiswa Sains dan Teknologi UIN, Dewan Mahasiswa Adab UIN, UKPM UH, PNUP, BEM Fisipol Universitas Bosowa, PPMI, Himpunan Mahasiswa UIN, FMN Cabang Makassar, Senat Mahasiswa FEB UH, dan Himahi UH.

   “Aksi hari ini bukanlah merupakan sebuah tuntutan, namun kampanye pendidikan gratis serta demokratisasi kampus. Kita butuh waktu yang sangat lama untuk mengampanyekannya. Hari ini sebenarnya ada rencana dari para wakil organ-organ yang terlibat untuk mendirikan camp di halaman DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sebagai wujud menduduki petinggi yang dewasa ini membuat orang-orang dengan ketidakmampuan secara finansial tidak dapat mengakses dunia pendidikan. Tapi rencana tersebut batal dikarenakan kondisi lapangan yang tidak memungkinkan” tegas Acil, selaku wakil jenderal lapangan dalam aksi.
Pihak DPRD Provinsi Sulawesi Selatan yang menyaksikan aksi oleh ratusan mahasiswa hanya memberi dukungan terhadap pendidikan gratis yang menjadi alasan aksi hari ini. Dan sepertinya, belum ada kejelasan yang pasti tentang langkah selanjutnya yang akan dilakukan, baik dari Kamerad maupun pihak DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.[]/(Rfk)








Tidak ada komentar: