KOLONG

[FEB][bleft]

KAMPUS UNHAS & SEKITARNYA

[FEB][twocolumns]

Diskusi Interaktif Untuk Gunung Bulu' Bawakaraeng

"Suasana Diskusi Interaktif untuk Gunung Bulu' Bawakaraeng"

MEDKOM - Forum Komunikasi Pecinta Alam (PA) se-Unhas dan Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KOSMIK) mengadakan Diskusi Interaktif di pelataran Baruga AP. Pettarani yang dimulai pada pukul 13.00-16.00 WITA yang mengangkat tema "Kerusakan Gunung Bulu' Bawakaraeng dan refleksi gerakan mahasiswa Sulawesi Selatan". Tema yang menggambarkan bagaimana kerusakan gunung Bulu' Bawakaraeng dan bagaimana gerakan mahasiswa terkait masalah-masalah yang terjadi di gunung Bulu' Bawakaraeng.

Tujuan diskusi ini lebih mengarah ke pemahaman Mahasiswa di Unhas terkait kerusakan yang disebabkan oleh kunjungan yang tidak sesuai dengan fungsi dan kedudukan Gunung Bulu' Bawakaraeng.

Sekitar 50 mahasiswa yang Hadir untuk mendengarkan cerita yang dipantik oleh Muh. Akbar (jurusan Antropologi FISIP UH) yang membahas tentang bagaimana kondisi Bulu' Bawakaraeng saat ini, Fajar (mahasiswa jurusan sosiologi FISIP UH) membahas tentang Sejarah terbentuknya kelompok atau organisasi Pecinta Alam di Indonesia, Dan pemantik yang terakhir yaitu Titania Ramadhani (mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi FEB-UH) bercerita tentang Mahasiswa selatan Indonesia.



"salah satu anggota UKM PA KOMPAS, Fajar"

"Dengan Alibi Nasionalis, para mahasiswa berbondong bondong mendaki gunung Bulu' Bawakaraeng dengan membawa kerusakan yang mereka tidak sadari" kalimat yang diutarakan Fajar salah satu anggota PA Kompas FISIP-UH di sela diskusi. Hal ini juga di dukung oleh data yang dikeluarkan oleh seksi Operasi Basarnas Makassar bahwa di tahun 2015 dan 2016 sekitar 11.453 pasang kaki yang menjejaki kakinya di gunung Bulu' Bawakaraeng. 70% di antaranya pendaki yang melakukan upacara kemerdekaan RI. Banyaknya Pendaki menyebabkan tekanan yang ditimbulkan dari berat para pendaki gunung Bulu' Bawakaraeng sehingga dapat menimbulkan kerusakan permukaan tanah, belum lagi aktifitas yang mereka lakukan seperti pembuangan kotoran berupa zat sisa dari tubuh, menebang pohon serta meninggalkan sampahnya di gunung sehingga merusak ekosistem dan percepatan laju kerusakan.

Temuan yang paling mengerikan pada tahun lalu terkait dengan sampah di gunung Bulu' Bawakaraeng yaitu ditemukannya alat kontrasepsi (kondom), pakaian dalam dan botol minuman yang menyebabkan gunung tersebut "terhina". Belum lagi sampah non-organik lainnya berupa kaleng, plastik, dan berbagai jenis sampah lainnya telah memenuhi hampir semua daerah camp serta serta jalur pendakian telah memberikan sumbangsih kerusakan besar terhadap gunung Bulu' Bawakaraeng.

Kondisi diskusi interaktif ini sangat hidup dikarenakan antusiasme peserta yang mengeluarkan dialektikanya sangat aktif "karena tema diskusi tersebut sangat anti maenstrim" menurut Malik salah satu peserta diskusi. Harapannya dengan adanya diskusi ini kita semua yang hadir di forum ini akan sadar tentang kerusakan yang terjadi di gunung Bulu' Bawakaraeng, tutup whildayanti shalam sebagai moderator.[](ZUL/MLK)

Tidak ada komentar: