KOLONG

[FEB][bleft]

KAMPUS UNHAS & SEKITARNYA

[FEB][twocolumns]

Penyair Terkenal Yudhistira ANM Massardi Mengadakan Pentas Puisi di Unhas



               


Rabu (18/04),  penyair terkenal Yudhistira mengadakan Pentas Puisi 'Puisi & Rock' di Pelataran Aula Mattulada, Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini disponsori oleh BEM Fakultas Ilmu Budaya. Pentas 'Puisi & Rock' merupakan kolaborasi antara pembacaan puisi dan alunan musik rock, baik dalam iringan maupun musikalisasi puisi. Salah satu tujuan diadakannya pentas pusisi ini karena untuk memperkenalkan buku kumpulan puisi terbaru Yudhistira yang bertajuk ‘Luka Cinta Jakarta’.
 Kegiatan ini juga dihadiri oleh Renny Djajoeman, Gema Isyak, dan Gandhi Asta, serta mahasiswa-mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya. Ada banyak penampilan  mulai dari pembacaan puisi, drama, teater, dance, dan juga musik. Sebelum penampilan Yudhistira, menurut Nisa salah seorang penonton, beliau lebih menyukai penampilan puisi yang dibawakan langsung oleh anak sastra Universitas Hasanuddin. Nisa merupakan mahasiswa Universitas Hasanuddin angkatan 2015 yang memang sangat mengandrungi puisi.
Kegiatan tersebut awalnya digelar di Pelataran Aula Mattula Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin tetapi berhubung cuaca tidak mendung, akhirnya kegiatan ini dipindahkan ke Aula Prof. Mattulada.  Meskipun proses mobilisasi yang cukup lama tetapi tak menyurutkan semangat  dan antusias para penonton. Bahkan semakin lama jumlah penonton terus bertambah dan memadati Aula Prof Mattulada.


 Saat dipindahkan ke Aula, Wakil  Dekan I membuka kegiatan dengan memberikan sambutan kepada hadirin dan tamu undangan.  Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh Yudhistira.  Ada 3 puisi yang dibacakan dari bukunya “Luka Cinta Jakarta” salah satu diantaranya berjudul “Jakarta 22”. Menurut beliau puisi ini bisa digantikan menjadi Medan atau Makassar 22 karena kondisinya yang hampir serupa. Para hadirin terpukau oleh membacaan puisi yang dilakukan langsung oleh penyair terkenal ini. Usai pembacaan puisi  kemudian dilanjutkan Musikalisasi Puisi oleh  Gema Isyak dan Gandhi. Dalam musikalisasi puisi tersebut ada beberapa ayat Al-Quran yang dilantunkan. Dan salah satu kutipan kalimatnya yaitu “Terima Kasih Tuhan Atas Secarik Nafas yang Telah Engkau Berikan”. Tepuk tangan meriahpun mengakhiri musikalisasi puisi tersebut.[](MSQ/DDG)

Tidak ada komentar: