KOLONG

[FEB][bleft]

KAMPUS UNHAS & SEKITARNYA

[FEB][twocolumns]

Penyebab dan Dampak Menguatnya Dollar AS Terhadap Rupiah


Dollar AS menguat, rupiah ditutup terdepresiasi 0,36 persen atau melemah 51 poin di level Rp 14.052 per dolar AS. Dilansir Liputan6.com Menurut Sri Mulyani, melemahnya rupiah terjadi karena sentimen pasar menyikapi berbagai kebijakan Amerika Serikat. Termasuk kenaikan suku bunga acuan Negeri Paman Sam tersebut. Saat ini, pasar sedang melakukan penyesuaian karena adanya perubahan di dalam kebijakan pemerintah Amerika setiap data dan kenaikan suku bunga yang terjadi di Amerika Serikat menunjukkan dampak di seluruh dunia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, BI akan konsisten mendorong berjalannya mekanisme pasar secara efektif dan efisien. Dengan demikian, ketersediaan likuiditas, baik di pasar valuta asing maupun pasar uang, tetap terjaga dengan baik. Operasi moneter di pasar valuta asing juga tetap akan dilakukan untuk meminimalkan volatilitas nilai tukar agar keyakinan pelaku ekonomi dapat dipastikan tetap terjaga.-Dilansir oleh Tempo.Co,

Kini, Bank Indonesia mengeluarkan ancang-ancang menaikkan suku bunga acuan melalui 7-Day Reverse Repo setelah rupiah terperosok selama Mei 2018 akibat menguatnya dolar Amerika Serikat. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan kebijakan tersebut. Jusuf Kallapun meminta BI intervensi agar kurs rupiah tak melemah secara mendadak.

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga menyentuh Rp 14.000 akan menguntungkan eksportir. Hal ini sekaligus bisa menjadi momentum untuk mendorong ekspor dan logistik nasional agar tidak kalah bersaing dengan negara lain. Kadin bersama dengan Kementerian Perdagangan, juga akan terus melakukan negosiasi ke sejumlah negara untuk mempermudah bea masuk ke negara tujuan.[](msq/ddg)

Tidak ada komentar: