mediaekonomiunhas.info, Makassar – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unhas menggelar aksi dalam rangka menyikapi Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor 3260/UN4.1/KEP/2020 dan Surat Keputusan Rektor No. 3329/ UN4.1/KEP/2020 yang dianggap tidak efektif untuk menjadi jawaban terhadap akses pendidikan yang berkeadilan di masa pandemic Covid-19 ini. Aksi digelar di depan Gedung Rektorat Universitas Hasanuddin, Rabu (15/7) dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Aliansi Mahasiswa Unhas menyampaikan tuntutan di Rektorat (Foto:Didin)
Aksi unjuk rasa dimulai pada pukul 14.00 WITA di koridor Fakultas Mipa lalu beranjak ke Gedung Rektorat untuk menyampaikan tuntutannya kepada pihak rektorat. Terlihat massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan “Unhas Gratiskan UKT” dan meneriakkan Sumpah Mahasiswa Indonesia.
Aliansi Mahasiswa menuntut agar pihak Unhas menggratiskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi seluruh mahasiswa program sarja maupun pasca sarjana dimulai dari semester ganjil 2020/2021.
Mereka juga mendesak pihak Unhas untuk mencabut Surat Keputusan Rektor No. 3260/UN4.1/KEP/2020 tentang pemberian peringanan pembayaran UKT bagi mahasiswa program sarjana Universitas Hasanuddin pada semester awal periode 2020/2021, serta merevisi Surat Keputusan Rektor No. 3329/ UN4.1/KEP/2020 tentang penetapan penyusaian tarif UKT bagi mahasiswa program sarjana yang mengalami kesulitan ekonomi.
Selain itu, Aliansi Mahasiswa juga menuntut pihak kampus untuk membuka transparansi laporan keuangan periode 2019/2020, serta transparansi rencana kegiatan dan anggaran tahun 2020.
Namun, pihak Aliansi Mahasiswa Unhas kecewa karena tidak mendapat respon apapun dari pihak rektorat. Padahal pada konferensi pers kemarin, mereka telah menyampaikan poin-poin yang menjadi tuntutan mereka kepada pihak rektorat.
Mahaswa Unhas membentangkan spanduk "Unhas Gratiskan UKT" (Foto:Ichsan)
Pihak aliansi yang kecewa karena tak mendapat respon dari pihak rektorat kemudian bergerak menuju Pintu I dan Pintu II Unhas untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada pengendara yang lewat. Sekitar pukul 18.10 WITA, para mahasiswa lalu membubarkan aksi unjuk rasanya.
Sementara, Wahid selaku Humas dari Aliansi Mahasiswa Unhas ketika kami hubungi melalui WhatsApp meyampaikan bahwa mengenai kelanjutannya akan dibahas di konsolidasi besok sekaligus evaluasi hasil aksi hari ini.
"Saya juga mau menambahkan beberapa hal terkait aksi tadi, Seperti yang kita ketahui bersama, aksi tadi tidak mendapat respon apapun dari pihak rektorat dengan alasan semua pejabat rektorat tidak berada di unhas, dan kemungkinan pejabat rektorat khususnya rektor mungkin akan kembali satu minggu ke depan" ujar Wahid melalui WhatsApp.
Namun menurut wahid, setelah melihat dokumentasi aksi tadi. Mereka mendapati bahwa ternyata Wakil Rektor III berada di Gedung Rektorat. Sementara menurut pengakuan aparat keamanan, rektor dan wakil rektor tidak berada dilokasi. Namun, pasca teman-teman aksi berpindah lokasi untuk aksi parade di Pintu I dan Pintu II, Wakil Rektor III didapati keluar dari gedung rektorat.[](John)
Tidak ada komentar: