Dekan FEB Mengumpat Mahasiswa yang Menanyakan Dana Kemahasiswaan
Media Ekonomi - Insiden mengejutkan terjadi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB Unhas) pada Senin, 10 Juni 2024. Dekan FEB Unhas, Rahman Kadir, terlibat dalam konfrontasi verbal dengan perwakilan mahasiswa yang menanyakan dana kemahasiswaan dalam sebuah pertemuan di ruang dekanat.
Pertemuan ini awalnya dimaksudkan sebagai undangan bagi dekan untuk hadir dalam dialog terbuka dengan mahasiswa. Namun, undangan tersebut ditolak secara langsung oleh dekan. Mahasiswa yang hadir kemudian mengangkat berbagai isu, termasuk dugaan pungutan liar dalam yudisium berbayar dan distribusi dana kemahasiswaan yang dianggap tidak transparan.
Salah satu mahasiswa yang hadir dalam pertemuan tersebut mengajukan pertanyaan terkait dana kemahasiswaan.
"Tabe’ Pak, bagaimana ini soal dana kemahasiswaan untuk lembaga-lembaga (FEB Unhas)?" tanyanya.
Tanggapan dekan terhadap pertanyaan tersebut sangat mengejutkan. Dengan nada tinggi, Rahman Kadir mengumpat mahasiswa tersebut.
"Kau mau pegang uangmu? Tai kucing. Tidak ada, kami tidak berikan (dana) lagi, saya diketawain sama orang-orang," ucap dekan dengan nada tinggi.
Rahman Kadir kemudian menjelaskan bahwa fakultas hanya akan memberikan dana kemahasiswaan untuk kegiatan yang menunjang Indikator Kinerja Utama (IKU). Segala kegiatan yang tidak bersangkut paut dengan IKU tidak akan dibiayai oleh fakultas.
Namun, beberapa perwakilan lembaga mahasiswa menyatakan bahwa kegiatan mereka, seperti seminar nasional dan latihan kepemimpinan, seharusnya memenuhi kriteria IKU. Mereka merasa kegiatan tersebut layak mendapat pendanaan, tetapi tetap tidak mendapatkan dukungan finansial dari fakultas. Ketika ditanya tentang hal ini, dekan kembali menjawab dengan nada keras.
"Tidak ada hubungannya sama IKU, sudah kami cek," pungkasnya.
Lebih lanjut, Rahman Kadir menyampaikan bahwa sikap dan tindakan lembaga mahasiswa telah membuat pimpinan fakultas merasa sakit hati, yang kemudian berdampak pada keputusan untuk tidak memberikan bantuan.
"Banyak hal yang membuat kami tadinya mau membantu anda dengan anggaran yang kami miliki, kami cut, kurang ajar!” jawabnya.
Tidak ada komentar: